Implementasi Google Design Sprint Dalam Studi Kasus Berbelanja Online
Halo guys, dalam artikel ini saya akan mencoba menyelesaikan sebuah studi kasus dengan menggunakan metode google design sprint. Namun sebelum masuk ke penyelesaian studi kasus, disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa sih google design sprint itu?
Apa itu Design Sprint ?
Design Sprint merupakan sebuah metode untuk membuat sebuah produk secara singkat, bersama tim dalam waktu yang singkat itu kita mengeluarkan sebuah ide, memecahkan dan mengetest sebuah masalah untuk menghasilkan sebuah solusi hanya dalam waktu 5 hari.
Adapun Design Sprint menurut Jake Knapp sebagai berikut :
At Google Ventures, we do product design work with startups all the time. Since we want to move fast and they want to move fast, we’ve optimized a process that gets us predictably good results in five days or less. We call it a product design sprint, and it’s great for getting unstuck or accelerating projects that are already in motion**.
Metode design sprint ini dapat membantu seluruh tim untuk memecahkan suatu masalah dan menghasilkan solusi dengan tujuan yang jelas. Selain itu design sprint ini dapat memaksimalkan kemampuan masing-masing anggota tim dalam hal memunculkan gagasan ide, pemecahan masalah dan solusi.
Pada umumnya design sprint memiliki 6 fase atau tahapan yang harus di lewati.
Bisa kita lihat bahwa ke 6 fase atau tahapan dalam design sprint tersebut meliputi : Understand, Define, Sketch, Decide, Prototype dan Validate.
Understand
Pada tahapan ini kita mencoba untuk memahami ruang masalah dari segi kebutuhan user, bisnis, pesaing dan kapasitas teknologi. Dalam tahapan ini kita membutuhkan seorang expert pada bidang nya masing-masing.
Disini kita bisa menggunakan beberapa metode untuk melalui tahapan ini, berikut adalah beberapa contoh metode yang dapat di gunakan pada tahapan Understand :
- How Might We (HMW)
2. HMW Voting
3. User Journey Mapping
Masih banyak lagi metode yang dapat digunakan dalam tahapan understand ini, namun semua metode itu dapat disesuaikan penggunaannya sesuai kebutuhan. Dan contoh yang saya berikan adalah metode-metode yang sudah pernah saya coba pada google design sprint.
Define
Dalam tahapan ini tim melakukan evaluasi mengenai apa yang sudah di pelajari di tahapan sebelumnya, menentukan titik focus atau goals untuk tujuan apa yang ingin kita capai kedepannya.
Berikut metode-metode yang saya pernah gunakan untuk melewati tahapan Define ini :
- The Golden Path
2. Design Principles
Sketch
Pada tahapan ini masing-masing anggota membuat sebuah sketsa sebanyak-banyak nya, menuangkan semua ide ke dalam sketsa terhadap permasalahan yang ingin kita pecahkan.
Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam tahapan sketch ini dan salah satu metode yang saya gunakan adalah crazy eights.
Crazy Eights
Yang dimana metode ini hanya membutuh kan 1 buah lembar hvs, kemudia di lipat menjadi 8 bagian dan disana lah kita mulai menuangkan ide-ide kita kedalam sketsa pada kertas tersebut, kita dapat menuangkan ide kita seliar mungkin namun tetap pada jalurnya sesuai dengan goals di awal.
Decide
Pada tahapan sebelumnya kita telah melakukan sketsa dan menuangkan semua ide kedalam kertas, nah pada tahapan decide ini kita akan memilih atau menentukan sketsa ide mana yang akan kita pakai dan nantinya kita lanjutkan ke tahap protoype.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan pada tahapan decide ini, namun metode yang pernah saya gunakan yaitu Present Solution Sketches dan dot vote.
- Present Solution Sketches
Jadi satu persatu anggota menunjukkan hasil ide sketsa nya kepada tim selama 5 menit, mendiskusikannya mengenai fitur yang terdapat pada sketsa ide, ini dapat melihat perbedaan ide atau konsep dari setiap anggota tentunya membantu tim dan mengenal lebih baik konsep, pemahaman dan ide dari setiap anggota tim.
2. Dot Vote
Pada metode ini masing-masing anggota melakukan vote kepada sketsa ide yang sudah dibuat sebelumnya, dan sketsa ide yang memiliki vote terbanyak itu akan di pakai untuk protoype nantinya.
Prototype
Pada tahapan ini tim akan bersama-sama membuat sebuah protoype dari sketsa konsep yang sudah di pilih pada tahapan sebelumnya. Disini kita dapat menguji konsep yang telah dibuat, cukup membuat prototype sederhana dari kertas pun bisa atau menggunakan tools pun juga bisa, yang penting cukup untuk melakukan sebuah validasi nantinya.
Validate
Di tahapan ini kita akan melakukan testing kepada pengguna dengan menggunakan protoype yang sudah dibuat sebelumnya, disini adalah momen sebenarnya yang dimana kita akan mengetahui apa yang harus di perbaiki dan tidak perlu di perbaiki dari konsep yang kita buat.
Oke mungkin sudah cukup jelas penjelasan mengenai Google Design Sprint secara garis besar, kita akan masuk kepada topik utama yaitu menyelesaikan studi kasus berbelanja online menggunakan google design sprint.
Baik mari kita mulai.
Disini saya mempunyai sebuah studi kasus sebagai berikut :
Sulitnya untuk membeli baju dan topi secara virtual atau online dan melihatnya apakah itu cocok dan nyaman atau tidak di diri kita saat kita pakai.
Understand dan Define
Dari permasalahan tersebut disini saya mencoba melakukan pemahaman atau understand mengenai masalah tersebut.
Dan disini saya mencoba untuk membuat sebuah persona untuk mengidentifikasi pengguna kita.
Dari persona ini bisa tahu bahwa pengguna kita itu range umur nya adalah 19–21 tahun, suka fashion dan pengguna suka tampilan design yang interaktif juga friendly. Disini saya sudah dapat menyimpulkan goals nya adalah membuat aplikasi dengan teknologi AR.
Sketch
Disini saya mencoba melakukan sketsa dengan metode crazy 8s, menuangkan ide-ide yang terlintas dalam benak kedalam kertas.
Berikut adalah sketsa yang sudah saya buat, disitu saya membuat gambaran dari fitur-fitur yang nantinya akan ada pada aplikasi AR nanti.
Decide
Setelah melakukan crazy 8’s dan menghasilkan beberapa konsep, disinilah saat nya melakukan voting terhadap konsep yang sudah ada, disini saya sudah melakukan vote terhadap beberapa design konsep yang nantinya akan di pakai untuk dibuat menjadi prototype.
Berikut adalah sketsa konsep yang sudah melewati vote dan pembuatan ulang menjadi lebih rapih yang nantinya akan dibuatkan sebuah prototype. Fitur-fitur yang terpilih ialah form login, menu utama, deskripsi barang, virtual trial dan yang terakhir pop up selesai.
Prototype
Untuk protoype itu sendiri saya menggunakan sketsa kertas langsung yang sudah dibuat ulang menjadi lebih rapih yang siap untuk di test kepada pengguna.
Validate
Disini saya melakukan testing langsung kepada salah satu pengguna dengan menggunakan sketsa konsep yang sudah dibuat. Hasil dari validasi yang telah dilakukan ternyata cukup memuaskan yang dimana disini bisa diketahui kekurangan dan sesuatu yang harus diperbaiki, seperti dari form login user ingin ada quick login seperti dari google, untuk fitur virtual nya juga masih membuat user kebingungan untuk menggunakannya.
Referensi Artikel
- Google, “Design Sprint Kit”, (https://designsprintkit.withgoogle.com/)
Terimakasih sudah membaca artikel latihan untuk menyelesaikan studi kasus menggunakan google design sprint ini, semoga dapat membantu dan menambah sedikit wawasan, maaf jika ada kekurangan atau salah kata karena saya masih belajar dan akan terus belajar.
10118100 — Rifki Permana
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia